Love first sight
28 maret
2009....
“Nes, cepet
bangun udah siang nih nanti kita terlambat”, suara tantri mengganngu tidur
nyenyakku pagi itu. Dengan berat hati aku berusaha mengangkat kepalaku dari
atas bantal dan perlahan membuka mataku menyambut pagi dan menyambut wajah
sahabat terbawelku ini. “yaampun,jam berapa seh ini, kok udah heboh banget?”,
tanyaku. Dengan sigap tantri memperlihatkan jam weker ke depan wajahku. “aduh
hunny kamu liat deh ini udah jam berapa”, jawabnya. Aku terkekeh meanatap jam
yang sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Hari ini aku memang ada janji untuk
menemani tantri bertemu seseorang di sebuah cafe. Dengan sedikit malas aku
beranjak menuju kamar mandi dan bersiap untuk pergi.sementara tantri menungguku
dengan omelan-omelannya yang tak kunjung berakhir karena aku kesiangan hari
ini.
Akhirnya
setelah memakan waktu 1 jam kami pun siap berangkat menuju tempat tujuan.
Sepanjang perjalanan tantri gak berhenti ngomong menceritakan suasana hatinya
yang sebentar lagi bakalan ketemu seseorang yang belum pernah ditemuinya itu.
and finally kita sampai juga di tempat yang dituju. Masih belum ada tanda-tanda
seseorang yang tantri tunggu. Beberapa menit berlalu dan akhirnya si someone
itu dateng. Mataku tertuju pada sesosok orang di belakang kenalan tantri.
“hai,tan aku edo kenalin ini nicky temenku,” kata cowok itu memulai
perkenalannya. “hai do, kenalin juga ini vanessa sahabat ku,”kata tantri
memperkenalkanku. Setelah kami berbasa-basi dan berkenalan akhirnya tantri dan
edo memutuskan untuk memisahkan diri dan mencari tempat lain untuk mengobrol.
“what, kurang ajar si tantri aku ditinggal berdua sama orang asing
ini?”,batinku. Well, di mulailah penderitaanku hari ini, harus duduk dengan
seseorang yang baru aku kenal dengan tampang dinginya, sikap cueknya, dan
senyumnya yang ,hmm yah bisa dibilang senyum termanis yang pernah ku
lihat.cukup lama kami terdiam satu sama lain dan akhirnya aku pun memberanikan
diri membuka pembicaraaan.”hai nick,satu sekolah sama edo?”, tanyaku
memberanikan diri. “yups!”,jawabnya singkat. Oh god, garing banget seh neh
cowok kataku dalam hati. Tapi entah mengapa,tatapan matanya yang sipit itu
mampu meneduhkan setiap orang yang menatapnya.tanpa sadar ternyata aku
memandanginya sampai akhirnya nikcy membuyarkan lamunanku padanya. Dia bertanya
apakah aku baik-baik saja.spontan mukaku memerah,malu banget .tau gak seh
gimana rasanya waktu kita sadar bahwa orang yang sedang kita perhatikan
mengetahui jika kita sedang memperhatikannya,huft rasanya aku ingin sekali
balik badan terus pulang tanpa sepatah kata pun atau bahkan mungkin berlari
secepatnya menjauh dari orang itu. tapi aku tau itu sama konyolnya so, aku
putuskan untuk memberi nicky senyuman. Akhirnya pertemuan kami pagi itu
berakhir.selama perjalanan pulang aku terus memikirkan nicky,what happen with
me?
Semenjak itu
wajah nicky terus membayangi pikiranku, entah apa yang dia miliki sampai aku
segitunya memikirkan orang yang baru aku kenal.”udah deh vanessa gak usah
ngarep banyak dari seorang nicky yang sikapnya dingin ngalahin es itu”,gumamku
dalam hati. Semalaman ini aku gak bisa tidur, bukan karena lembur ngerjain
tugas atau insomnia melainkan aku susah tidur karena seorang nicky. Dia sms ke
nomer handphoneku,dia mengajakku berkenalan , dia pengen kenal aku lebih dekat.
Ohh my god,its true, its not just a dreams. Senengnya bukan main hatiku saat
itu seperti baru dapat hadiah beruntun bahkan lebih seneng daripada dapet
undian.kami pun mencoba dekat dan saling mengenal satu dengan yang lain sampai
akhirnya aku bergantung padanya. Tiap hari jika tak ada kabar darinya rasanya
perih pengen bunuh orang (lebay) haha tapi memang itu yang aku rasakan, aku
mulai menyukainya.
28 maret
2010.....
Sudah tidak ada lagi nama nicky
terpampang di inbox ku, sudah 6 bulan lebih dia tak ada kabar, setiap sms yang
aku kirim dan telepon yang masuk padanya dariku tak pernah dibalasnya. Sudah
cukup lama aku murung setiap kali mengingat sosok nicky yang tiba-tiba pergi
tanpa alasan,meninggalkanku sendiri tanpa suatu kepastian tentang hubungan ini
dan perasaannya padaku. Tahun ini aku akan masuk SMA. Orang tuaku memilih SMA
pelita jaya untukku.dan aku tahu bahwa SMA itu adalah SMA dimana nicky
bersekolah.sekuat tenaga aku mengumpulkan keberanian agar saat aku bertemu
dengan nicky disana aku tidak pingsan atau bahkan yang paling parah pipis di
celana,arrgghh itu sangat memalukan.tapi Aku tahu itu gak akan mungkin terjadi ,yang
sebenarnya aku takutkan adalah saat aku bertemu nicky dengan menggandeng
ceweknya, bisa-bisa aku gak dapat menahan emosiku untuk menghajar cowok itu
beserta ceweknya.
Apa yang aku takutkan pun terjadi,
aku bertemu nicky sama seperti saat kita pertama bertemu dia tampak dingin dan
cuek dia melirik kepadaku, hanya sekejap dan berlalu memalingkan wajah menuju
kelasnya. Hhh,masih untung lah aku melihatnya tanpa ada cewek disampingnya,haha
mungkin nicky belum punya cewek saat ini, yah jelaslah sapa juga cewek yang mau
sama orang yang dinginnya ngalahin kutub utara itu, pikirku.
BERSAMBUNG................